Saya bingung.
Benar benar bingung.
Saya tidak menyangka.
Benar benar tidak menyangka.
Waktu itu saya seperti d sambar sesuatu yg langsung merubah suasana m'jadi dingin.
Lebih dingin dari dinginnya pagi.
Saya heran.
Benar benar heran.
Saya sudah berusaha untuk melupakan.
But it's the hardest thing.
I can not.
Why?
I don't know.
Cuma itu yg bisa saya katakan.
Saya benar2 kecewa pada saat itu.
Sampai saya gemetaran melihat hal itu.
Segitu dalamnya kah?
Segitu parahnya kah, shell?
Apa wajar shell?
Apa biasa aj shell?
Tentu saya jawab TIDAK.
Itu parah.
Itu dalam.
Itu hal yg tidak wajar.
Dan itu hal yg bukan biasa.
Sumpah, saya gak nyangka bakalan seperti ini.
Saya gak nyangka bakalan berakhir seperti ini.
Saya cuma bisa tersenyum, senyum yg dipaksa yg enatah dari mana asalnya.
Saking anehnya dan terkejutnya saya, sampai2 saya tidak hbs pikir.
Dan sekarang, seolah olah saya yg berada diposisi salah.
Saya harus kuat.
Saya harus bisa melewati masa2 yg sekarang agak asing bagi saya.
Dimana saya harus bisa sendiri, tidak bergantung dengan orang lain.
Terlalu banyak hal yg harus saya sesali.
Banyak.
Tapi untuk saat ini belum bisa d ungkapkan, karena kondisi pikiran saya belum stabil.
Saya belum menemukan titik itu.
Titik dimana saya bisa berdiri dan saya bisa merasakan kebebasan, kedamaian, kesenangan.
Yang memang mungkin tidak segampang itu tapi butuh waktu.
Butuh waktu untuk bisa melupakan yang lalu.
Dan mengucapkan selamat datang pada lembar baru.
Saya tidak tahu kapan.
Hanya Tuhan yg tahu.
Saya mencoba bertahan meskipun kadang saya dikalahkan oleh rasa ingin kembali.
Tidak semudah itu, seperti sekarang.
Sekarang saya kembali berpikir, bagaimana hubungan yang sudah lama dirusak oleh rasa egois, rasa munafik.
Itu yg sampai sekarang menjadi tanda tanya bagi saya.
Kenapa bisa seperti itu.
Saya kurang apa?
Bukan maksud saya untuk mau menyombongkan diri.
(Saya memang kurang dalam hal materi.)
Tapi bukan itu yg saya maksud.
Saya sudah berusaha jadi yang terbaik.
Dan saya mengira, begitupula sebaliknya.
Ternyata tidak.
Bahkan semua itu terjadi didepan mata saya.
Disaat saya bersama sama anda.
Saya hanya minta untuk dihargai dengan adanya kejujuran.
Tapi dimana?
Dan sekarang semuanya berbalik.
Berbalik arah.
Saya dalam posisi yang salah?
Tapi ya sudahlah.
Saya sudah rela.
Saya bertahan.
Bertahan sampai saya hilang kekuatan.
Saya tidak ingin kekuatan itu datang dari orang lain.
Tapi kekuatan yg benar2 berasal dari saya.
Dan saya yakin, saya pasti bisa.
Bisa karena saya selalu mengingat hal itu yang tidak bisa hilang dari ingatan saya.
Hal yg sangat cepat merusak hubungan selama 7 tahun.
Bagi saya itu bukan hal yg biasa.
Bukan hal biasa karena selama ini saya hanya modal percaya.
Saya juga banyak salah.
Lebih banyak malah.
Dan selalu di kesalahan yg sama.
Hal itu merupakan kejutan diawal tahun.
Kejutan yg awalnya saya pikir dalah kejutan yg sangat tidak adil.
Tapi saya kembali mengambil sisi positif.
Mungkin hal itu diijinkan terjadi dan saya harus tau.
Hal itu sudah ditakdirkan terjadi supaya menjadi alasan memang benar2 kita harus berjalan berpisah.
Meskipun melewati hal itu.
Hal yang sangat membuat saya dingin.
Tapi saya tetap bersyukur.
Bersyukur kalo ini yang terbaik.
Terbaik untuk kedepannya.
Saya ikhlas....
Like This... *_^
ReplyDeleteSudi Mampir :) EkyDakka.Com
Haduh, kok diposting di blog.
ReplyDeleteJadi berasa orang penting.
--"
ada yang ikut2an lagi.
haha...
ijin nyimak...
ReplyDelete